Surat terbuka untuk Hanindiya Halo Hanindiya, surat ini ku tuliskan benar untuk mu. Tidak mengada-ada. Dan yang jelas, akan ku sampaikan apa adanya apa-apa yang harusnya kau tahu. Maaf sebelumnya, jika caranya tidak “gentleman”. Tapi percayalah, jika kau membacanya dengan seksama, kau akan merasakan diriku di dalam tulisan ini. Hanindiya, kau yang aku temukan dengan tidak sengaja di toko buku bekas langka milikku. Yang saat itu, saat pertama kalinya aku melihat mata indah milikmu yang menghampiriku. Bertanya dan membuat ku tidak karuan karena jantungku berdetak dengan cepatnya. Aku ingat saat itu kau mencari buku lawas yang sebenarnya sudah tidak banyak terbit terjemahannya. Kau mencarinya di toko ku, dan dengan pertama kalinya aku mendengar suara parau mu yang sedikit serak namun lembut. Kau sudah mendapatkannya di toko ku, dua di antara buku yang sudah kau dapatkan dari toko ku merupakan buku favoritku. Yang sudah aku baca berulang kali dan sebenarnya tidak ingin aku jual. T
berbagilah pengetahuan mu terhadap siapapun