Surat terbuka untuk Hanindiya
Halo Hanindiya, surat ini ku
tuliskan benar untuk mu. Tidak mengada-ada. Dan yang jelas, akan ku sampaikan
apa adanya apa-apa yang harusnya kau tahu.
Maaf sebelumnya, jika caranya
tidak “gentleman”. Tapi percayalah, jika kau membacanya dengan seksama, kau
akan merasakan diriku di dalam tulisan ini.
Hanindiya, kau yang aku
temukan dengan tidak sengaja di toko
buku bekas langka milikku. Yang saat itu, saat pertama kalinya aku melihat mata
indah milikmu yang menghampiriku. Bertanya dan membuat ku tidak karuan karena
jantungku berdetak dengan cepatnya. Aku ingat saat itu kau mencari buku lawas
yang sebenarnya sudah tidak banyak terbit terjemahannya. Kau mencarinya di toko
ku, dan dengan pertama kalinya aku mendengar suara parau mu yang sedikit serak
namun lembut.
Kau sudah mendapatkannya di
toko ku, dua di antara buku yang sudah kau dapatkan dari toko ku merupakan buku
favoritku. Yang sudah aku baca berulang kali dan sebenarnya tidak ingin aku
jual. Tetapi untuk pertama kalinya, berani ku serahkan barang langka itu
kepadamu.
Kau mendapatkan tiga buku itu
dari toko ku. To Kill A Mockingbird karya Harper Lee, The Old Man and The Sea
karya Ernest Hemingway, dan The Advanture of Huckleberry Fin karya Mark Twain.
Kau datang setidak-tidaknya
tiga kali ke toko ku mencari buku tadi yang benar-benar langka. Dan kau
mendapatkan semua itu. Pesanku tolong kau jaga betul-betul, karena dulu pernah
menjadi milikku dan barang kebanggaanku ya Hanindiya.
Aku harus mengatakan apa yang
terjadi kepada diriku setelah pertemuan singkat ku dengan dirimu selama tiga
kali pertemuan itu Han. Sejujurnya, sejak obrolan singkat kita kala itu, aku
merasa nyaman berbicara denganmu. Jika kau ingat, pernah sekali kau bertanya
kepadaku mengenai bagaimana aku mendapatkan buku-buku langka itu dan bagaimana
merawatnya. Kalau kau mungkin memperhatikan bagaimana kemarin aku
menjelaskannya padamu, mungkin kau akan sadar, bahwa itu bukan penjelasan yang
biasa. Itu merupakan penjelasan yang luar biasa kepadamu Han.
Maaf, nyatanya aku sadar,
kalau aku sudah menaruh hati padamu Han. Semua diluar kehendak yang tidak
dipaksakan.
Entah mengapa, bertemu dengan
mu menjadi salah satu bentuk syukur ku. Berbagi sedikit cerita perihal buku,
musik, dan obrolan lain yang pas dengan telingaku.
Aku merasakan sesuatu yang
tidak biasa ketika kita berbincang. Membedah isi buku yang sama-sama pernah
kita baca. Menghubungkan tokoh-tokoh dalam cerita bilamana mereka ada di dunia
nyata. Mencari keganjilan dari dalam cerita, dan tidak sabar mengetahui siapa
penjahat dibalik pembunuhan dari salah satu novelnya Agatha Christie.
Oh ya, bagaimana buku yang
sudah kau beli dari toko ku? Apakah sudah selesai kau baca? Dan bagaimana kesan
mu terhadap buku itu Han? Semoga kau hanyut sedalam-dalamnya saat membaca buku
itu.
Barangkali jika kau sempat dan
mau, boleh kita membahas ketiga buku itu. Aku ingin segera tahu bagaimana
pendapatmu tentang buku yang sudah kau baca.
Dua buku favoritku ada
bersamamu. Buku dari penulis Harper Lee dan Ernest Hemingway. Juga dengan
seiring berjalannya waktu, dirimu kini yang menjadi favoritku Han.
Sudah sekitar dua bulan ini
kau tidak pernah lagi melewati atau datang sesekali mencari buku ke toko ku
Han. Apakah kau sedang tidak mencari buku lain atau kau sedang sibuk dengan
urusan lain. Aku tidak tahu. Tapi aku harap kau datang ke sini segera Han.
Ada satu buku yang ingin ku
berikan kepadamu. Kau tidak perlu membayarnya, karena aku memberikannya untukmu
dengan senang hati. Buku ini merupakan salah satu favoritku juga Han. Judulnya
adalah Amba karya Laksmi Pamuntjak. Jikau kau belum membacanya, boleh sekali
kau terima buku itu dariku Han.
Kamu adalah Amba dalam dunia
nyata Han. Cantik, menarik, sedikit cuek, dan cerdas. Tapi, kalau boleh
dibilang, jangan sampai kisah cintamu seperti Amba Han, karena dia ditinggalkan
kekasihnya yang bernama Bhisma. Kau tau? Mereka berpisah karena Bhisma di
tangkap dan di buang ke pulau Buru. Pulau yang sangat jauh disana. Karena
dugaan bahwa dia adalah seorang…
Jika kau penasaran, baca buku
itu dariku ya Han.
Itu saja mungkin yang ingin
aku sampaikan Han, aku menantikanmu kembali lagi ke toko buku bekas ku Han.
25 September 2021
Tertanda
Prabu Ilya
Komentar
Posting Komentar