Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Bercinta dengan Jin Rasanya…

Desclaimer Cerita ini merupakan karangan penulis yang diambil dari kisah nyata seorang teman yang sudah di ilustrasikan dengan tambahan karangan cerita fiksi! _____________________________________________________________ ____________________               Saat malam suntuk, seluruh tubuh tidak bertenaga karena dikerah habiskan seharian di kampus mengerjakan tugas, menyusun laporan, membuat agenda, dan mengadakan rapat dengan organisasi. Rasanya badan ini hanya ingin benar-benar bersentuhan dengan kasur secepat mungkin.             Cepat-cepat ingin pulang ke kosan, waktu menunjukkan angka sebelas malam. Menunggu ojek online yang sebentar lagi tiba. Haduh, cepatlah Pak, rasanya lelah sekali seharian ini. Antar saya pulang, jika perlu berkebut-kebut dijalanan sampai saya tiba-tiba sudah didepan pagar kos.             Butuh waktu limabelas menit untuk tiba di kosan. Buka pintu pagar, kunci lagi, buka pintu kamar, tutup, kunci, menyalakan lampu, dan ahhh kasur buluk ku. Walaupun

Si Anjing Benalu

Sebuah alur pendek Tak disangka-sangka, ternyata anjing itu datang kembali setelah sekian lamanya menghilang bak di telan bumi.  Ucuk-ucuk datang seperti koloni Belanda yang ingin menjajah Pribumi dahulu. Datang merempas kemerdekaan dan pergi meninggalkan kehancuran dari luar dan dalam.  Memang benar anjing. Entahlah, sepertinya dia hanya merusak marwah dan martabat dari julukan binatang anjing itu sendiri. Anjing yang dikenal sebagai binatang yang setia, tulus, dan menggemaskan, reputasinya hancur karna disandingkan dengan manusia yang dijuluki sebagai anjing benalu.  Benar- benar merepotkan, sudah tidak baik dimata manusia, buruk juga di mata para hewan. Bahkan anjing pun tak sudi di ambil sebutan mereka untuk manusia brengsek seperti dia.  Ampunn , kenapa sampai bisa ada yang seperti dirinya. Tidak tahu malu. Memang benar anjing benalu. Merepotkan dan hidupnya tidak menguntungkan. Sialan. Dan seperti itulah kekecewaan seorang Keyli yang dibuang mentah-mentah seperti tidak ada harga

Kalem

Sekarang Ia tahu, bahwa segala sesuatu tidak berjalan sesuai apa yang di usahakannya. Ia tidak mendapatkan apa yang di inginkannya, tetapi Tuhan memberikan apa yang Ia butuhkan. Cukup sesekali Ia merengek minta-minta sampai akhirnya benar-benar dikabulkan. Nyatanya selepas itu, kabar duka menghampirinya. Ia di buat kecewa dengan pilihannya sendiri.  Sukurin, siapa yang suruh meminta-minta berlagak tahu bahwa itu yang terbaik.  Cukup sudah, Ia tidak meronta-ronta lagi dalam meminta, tetapi agak sedikit lebih kalem dan santai dalam ambisinya. Pelan-pelan tapi pasti, satu-satu target dari ambisi yang menggebu-gebu siap Ia realisasikan. Dengan semangat seorang pemuda, Ia tidak mungkin lepas begitu saja. Apa itu nyerah? Tidak ada dalam kamusnya.  Seperti sebuah ancaman marah bahaya yang datang dari hutan belantara yang menghampiri tenda peristirahatannya.  Segala sesuatu dirasa berjalan baik, namun Ia lupa, bahwa segala sesuatu pasti ada titik dimana kejadian tidak terduga akan terjadi. Tet