Langsung ke konten utama

ANAK HUKUM NGAFAL PASAL???

Hai gais balik lagi sama gw Hadid, sebelum mulai ada yang mau lewat ni. Check it jrot!

Ketan item harganya ceban
Asaalamualaikum pembaca budiman

Wah, dari tittle nya aja udah buat jantung jedag jedug ga tuh. Banyak banget rumor, hoax, atau berita yang kurang valid soal Hukum. Hukum disini maksudnya Jurusan Hukum gais.

Berhubung kehadiran gw disini adalah untuk meluruskan apa yang masih bengkok dan memberikan pencerahan 100× ekstra mutiara maka dari itu gw jelasin deh pelan-pelan.

Oke check it jrot.
Pasti banyak banget dari kalian khususnya siswa siswi yang masih bingung soal jurusan kuliah apa yang bakal di pilih. Ga mau jadi calon mahasiswa yang salah jurusan pastinya kan??
Nah bagus banget kalo kalian baca blog gw. Disini gw ga perlu panjang lebar deh ngejelasinnya, soalnya gw tau orang Indo kesadaran membacanya masih di bawah rata-rata. It's true gais!

1. Apakah jurusan hukum wajib menghafal Undang-Undang dan Pasal-Pasal ?

NO!!,  ya bayangin aja kalian menghafal Undang-Undang dan Pasal-Pasal yang sebegitu tebelnya. Belum lagi UU/Pasal Revisi, pasal Junco, dan lain-lain. Itu semua bukan di hafal ya gais. Melainkan untuk di pahami. Biasanya hanya pasal-pasal/UU tertentu yang di hafal. Karena memang yang paling sering digunakan dan yang paling sering keluar.
Contohnya : 
•Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 "Indonesia adalah negara hukum".
•UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan "Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa".

2. Jurusan Hukum bukunya tebel-tebel ya?

Hei, setiap yang kuliah dan bener-bener niat kuliah pasti bukunya banyak dan tebel-tebel. Karena mereka di tuntut untuk punya referensi dari buku-buku sebagai syarat pengerjaan tugas dan juga skripsi. Jadi jangan aneh kalo kalian jadi mahasiswa dan jadi sering baca. Yuk, dilatih membaca dari sekarang!.

3. Jurusan Hukum anaknya Borjuis dan Hedon-hedon?

Tergantung individunya sih, tapi ya kalo di liat-liat memang yang kuliah di jurusan hukum adalah anak-anak berduid. Tapi, hal itu jangan di jadikan patokan dan membuat kalian enggan dan insecure masuk jurusan hukum. Intinya bekali otak kalian dengan asupan-asupan baik, niscahya temen-temen Borjuis bakal dateng ke kalian. Trust me!

4. Hukum belajar apa aja sih?

Yang pastinya belajar tentang ilmu hukum. Sistematika Hukum yang ada di Indonesia dan Sejarah Hukum yang ada di dunia.

Untuk pemintan biasanya ada di semester 4 tergantung Universitas masing-masing. 

Biasanya peminatannya seperti; Hukum Internasional, Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Bisnis, Hukum Tata Negara, dan ada beberapa lagi lainnya.

Salah satu kemampuan yang harus di miliki mahasiswa jurusan hukum adalah daya analisis yang kuat, Public Speaking yang baik, dan kemampuan menelisik sebuah kasus.

Wahh itu tantangan yang sangaat gw sukak loh gais.

So, pastiin bagi kalian yang kepo-kepo sama jurusan yang satu ini. Di cari tahu seluk beluknya, supaya tidak menjadi calon mahasiswa yang salah jurusan. 


Sekian, and see you in another Blog! 

Salam hangat dari Hadid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bercinta dengan Jin Rasanya…

Desclaimer Cerita ini merupakan karangan penulis yang diambil dari kisah nyata seorang teman yang sudah di ilustrasikan dengan tambahan karangan cerita fiksi! _____________________________________________________________ ____________________               Saat malam suntuk, seluruh tubuh tidak bertenaga karena dikerah habiskan seharian di kampus mengerjakan tugas, menyusun laporan, membuat agenda, dan mengadakan rapat dengan organisasi. Rasanya badan ini hanya ingin benar-benar bersentuhan dengan kasur secepat mungkin.             Cepat-cepat ingin pulang ke kosan, waktu menunjukkan angka sebelas malam. Menunggu ojek online yang sebentar lagi tiba. Haduh, cepatlah Pak, rasanya lelah sekali seharian ini. Antar saya pulang, jika perlu berkebut-kebut dijalanan sampai saya tiba-tiba sudah didepan pagar kos.             Butuh waktu limabelas menit untuk tiba di kosan. Buka pintu pagar, kunci lagi, buka pintu kamar, tutup, kunci, menyalakan lampu, dan ahhh kasur buluk ku. Walaupun

Jangan Berhenti, Bacalah Ini

“Jika suatu hari wajahku membuatmu malas memandangku lagi, tingkahku membuatmu kesal, dan segalanya tentang diriku tidak lagi membuatmu merasa bahagia. Ingatlah bahwa dulu kau pernah sangat amat mencintaiku dan ego mu tidak pernah lebih besar daripada cinta yang pernah kau berikan untukku.” ————————— Waktu terasa padat juga singkat rasa-rasanya jika berada di suatu suasana yang membuat nyaman sekujur badan. Menjulurkan tulang-tulang kelelahan di atas kasur lapuk bersama kekasihku lalu berpelukan. Merasakan hangat dan bau badannya yang membekas di saraf otak.Tatap matanya dari dekat ditengah remang-remang lampu templok yang mengisi cahaya malam di dalam kamar pengap. Semua itu nyatanya tidak buruk dan tidak menjadi persoalan. selagi selalu ditemani dan selalu merasa cukup dengan kebahagiaan kecil di dalam rumah gubuk pinggir sungai. Rasanya akan menjadi kisah yang mengasyikan. Orang bilang hidup tidak hanya persoalan cinta. Memang betul. Materi juga perlu diperhatikan bukan? Cinta itu u

Rumah Tanpa Atap

-Cukupkanlah dirinya untuk membuatku ikhlas dalam mencinta- Ketika indra tak dapat menipu perasaan. Matanya selalu mengatakan "tidak ada yang dapat ku lakukan selain untuk menyayangimu".   Merasakan betapa nikmat dan bersyukurnya diri ini untuk selalu memandangi wajahnya yang rupawan. Di dalam ceritaku, tidak ingin ada kata bosan untuknya. Hanya ingin bersyukur sebesar-besarnya. Memang benar, rindu yang hebat tidak dapat terbalaskan kecuali dengan menyentuhnya, memeluknya erat hingga tercium aroma khas tubuhnya.  Bagaikan hari esok, penuh penantian dengan harapan-harapan baik. Jiwanya telah terpaut dengan jiwaku sedemikian rupa eratnya. Mimpi dan cita-cita yang satu padu memenuhi imajinasi tak terhingga untuk menjadikannya nyata. Sungguh nikmatnya cinta itu. Nikmatnya mencintai setiap bagian terkecil dari dirinya.  Dalam sujud, doa tak henti-hentinya ku panjatnya untuk keselamatannya.  Karena Menunggunya pulang adalah harapan. Mendengarkan ceritanya adalah hal yang menyenangk