Di tahun ini November 2118, tepat ketika usia ku menginjak tigapuluh tujuh tahun. Sudah mencapai cita-cita ku menjadi seorang Pengacara, mempunyai kantornya sendiri dan mempunyai keluarga kecil yang ku rasa aku sangat bahagia. Tahun dimana perayaan yang selalu dirayakan oleh orang terkasih; Suami ku yang penyabar dan ganteng, dengan dua anak laki-laki yang sangat kusayangi. Aku rindu papa. Waktu yang sangat sedikit berkunjung kerumahnya membuat perasaan itu meluap seperti ombak yang tidak tenang. Aku ingat masa itu. Usia ku duapuluh tahun, dan papa melihatku menangis sejadi-jadinya. Papa menghampiriku, memelukku dan mengelus rambutku seperti bayi. Papa bertanya apa yang terjadi kepadaku, dan aku tak kuasa berkata-kata. Aku memeluknya erat dan menangis terus sampai sesak dada menghujam. Aku bercerita kepada papa, bahwa aku sedang tidak baik-baik saja. Aku baru mengalami patah hati. “pa, aku bertengkar lagi” sambil terisak-isak. Papa mengerti maksudku dan me
berbagilah pengetahuan mu terhadap siapapun