Selamat pagi, siang, sore malam gais
Pantun dulu
anggota DPR lagi rapat paripurna
jangan mager membaca
enjoyy!!
Sebuah cerita pendek
Prangggg!!!…
Suara piring hadiah sabun suci jatuh dan pecah di dapur…
Aku panik, dan segera mengambil pengki dan sapu untuk membersihkan pecahan beling yang berserakan. Berharap semoga seisi rumah mendadak budek dan melanjutkan mimpi mereka di tengah malam ini. Tiba-tiba suara pintu kamar dekat dapur terbuka.
“kucing dapur laper ye, berisik banget anjir” sahut abang
“hehe, iya laper ni”
Aku kira, abang akan marah karena keberisikan tengah malem yang aku buat akibat perut yang selalu kelaparan di tengah malam. Ternyata tidak, mungkin suasana hatinya sedang bagus.
Setelah selesai membersihkan pecahan beling, aku langsung tancap gas mengeluarkan ide tengah malam untuk makan apa. Sepertinya nasi goreng enak. Aku ambil bahan-bahannya yang terdiri dari satu butir telur ayam, satu piring nasi satu sendok makan kecap manis, cabai bubuk asal saja, dan garam setengah sendok teh.
Kepercayaan diri mulai terbangun, dan siap untuk memasak satu porsi nasi goreng. Bismillah semoga enak. Ctekk… kompor menyala dengan api sedang. Setelah wajan sudah mulai panas, aku menuangkan asal saja minyak kedalam wajan, menunggu hingga panas kemudian aku pecahkan telur di minyak yang panas. Diaduk hingga kuning telur bercampur dengan putihnya. Aku taburi sedikit garam Himalaya yang berwarna merah ke pink-pink-an di atas telur yang sudah terburai. Menunggu hingga setengah matang, aku masukan nasi panas yang baru saja diambil dari rice cooker ke atas wajan yang berisi telur itu. Kemudian di aduk-aduk sambil satu tangan tolak pinggang persis seperti ibu-ibu yang sedang memasak. Setelah nasi sudah tercampur rata dengan telur, aku memasukan sedikit garam berwarna merah ke pink-pink-an tadi agar ada rasanya. Aduk lagi kemudian aku masukan kecap manis hingga warna nasi sedikit kecoklatan. Aku mengaduk lagi dan terakhir aku masukan cabai bubuk agak banyak agar pedas dan lebih menantang. Dan akhirnya satu porsi nasi goreng selesai di buat.
Aku sajikan diatas piring hadiah sabun cuci dengan hati-hati. Kemudian aku bahwa ke kamar dan siap untuk dimakan.
“Bismillahirahmaanirrohiim, mari kita coba” kataku berbicara sendiri.
Suapan pertama dengan asap yang masih mengepul di nasinya aku masukan ke dalam mulut. Hmm, benar dugaanku, rasanya tidak enak. Tapi, sebagai bentuk apresiasi terhadap nasi goreng buatanku sendiri, akhirnya aku makan sampai habis, disamping karena lapar juga.
Rasanya tersiksa, tapi aku tetap tegar dan menghabiskan hingga suapan terakhir. Leganya, nasi goreng ala aku sudah habis. Semoga besok-besok masakanku lebih baik dari malam ini.
Setelah makan, aku selalu minum air putih agar tidak serat di tenggorokan. Karena tidak bisa langsung tidur, aku memutuskan untuk melanjutkan bacaan novel yang sudah setengah buku selesai dibaca. Aku membaca novel The Sixth Wicked Child karya J.D. Barker, penulis asal amerika yang merupakan penghasil novel pembunuhan terbaik, yaitu novel yang sedang aku baca sekarang.
Aku sedang membaca novel itu pada bagian surat harian milik Bishop yang sedang berada di tangan Sam Porter. Sebelumnya, didalam novel tersebut, Porter sedang mengunjungi rumah sakit masa kecilnya Bishop untuk mengetahui masa lalu nya Bishop yang pernah tinggal disana. Selain itu, guna untuk memenuhi penyelidikan yang sedang ditangani Porter atas kasus yang menimpa Bishop yang juga menyeret namanya. Karena Porter di indikasi terlibat pembunuhan ini dengan barang bukti bubuk mesiu yang ada ditangannya pas dengan bukti yang ada di TKP.
Karena rasa kantuk sudah meronta-ronta, aku tidak melanjutkan bacaannya. Dengan perut yang sudah terisi dan rasa kantuk, maka nikmatnya tidur sudah tidak ada bandingnya.
makasih udah bacaa 🌝
Komentar
Posting Komentar