Hai, bagaimana kabarnya? Masih stress?
Overthinking? halusinasi? Atau sudah gila? Sampai memutuskan untuk mengakhiri
hidup. Oh, atau ini, masih merasa tidak ada yang sayang kalian? Dan mungkin
juga, apa masih merasa tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan tujuan terakhir
adalah benar-benar mati?
Kita sama. Berada di titik
terendah yang sama. Dengan persoalan yang berbeda, dengan kesakitan yang sama-sama
dalam.
Ingat kan, kita ini petarung? Yang
sudah berhasil mengalahkan ribuan bahkan ratusan juta sperma lain yang berusaha
masuk ke dinding rahim ibu kita. Yang bisa bertahan selama sembilan bulan di
dalam perut ibu. Yang tetap hidup saat lahir ke dunia.
Masih merasa kurang kuat?
Yang masih tetap haha hihi
setelah dimarahin ibu. Yang masih tetap ketawa sehabis mendengar pertengkaran orang-orang
dirumah, yang masih tetap santai walau tugas di kejar deadline, yang
masih tetap nyengir walaupun tahu kalau omongan doi tidak bisa di
percaya.
See? Sekuat itu kalian.
Kita tahu, semakin kesini semakin
terlihat pola hidup orang dewasa yang sebenarnya. Yang dulu sewaktu kecil kita
ingin sekali cepat-cepat besar karena kelihatannya enak dan bebas.
Bagaimana setelah doa kalian di
kabulkan dan sekarang menjadi orang dewasa? Tidak sama bukan dengan ekspektasi kita
saat masih menjadi bocah potato?
Dulu saat kita sedang menonton tayangan
spons cuci piring yang warnanya kuning, kita tidak suka dengan binatang laut
aneh yang punya banyak tentakel. Karena perannya tidak lucu dan selalu
cemberut. Peran yang membosankan dan kita tidak mengerti kenapa gurita itu
selalu seperti itu. Merasa tak acuh dengan sekitar, apalagi dengan bintang laut
dan spons cuci piring yang kelihatannya ceria dan selalu bermain menangkap
ubur-ubur.
Sekarang kita tertawa melihat peran
si gurita. Yang secara keseluruhan merupakan bentuk realita kehidupan yang ter-framing
didalam sebuah cerita animasi anak-anak.
Kita tahu, mau bagaimana pun,
hidup tetap berjalan, dengan di iringi tumpukan cobaan yang sedang dan akan
datang. Yang selalu menjadi bayang yang tak pernah lepas dari diri kita seumur
hidup.
Coba pikir, sudah sesering apa kalian
menangis, mengumpat, mencela, menghardik diri sendiri dengan kata-kata tolol,
goblok, anjing, tai, bangsat, sialan, dan yang lebih dari itu.
Berapa banyak kata yang pernah
kalian keluarkan dan selalu menyebut ‘mati, mati, mati’. Dan merasa mati adalah
sebuah penyelesaian masalah.
Berapa banyak berat tubuh yang
hilang karena pikiran berlebih? Dan sesering apa waktu malam kalian tidak
digunakan untuk tidur?
Hampir seluruh populasi manusia
di bumi pernah berbuat demikian. Ditimpa realita yang tak ada ujungnya. Yang selalu
datang bertubi-tubi. Padahal yang kita inginkan datang bertubi-tubi adalah
uang, rasa sayang, ketenangan, dan cinta.
Ini dunia nyata, bukan Minecraft.
Jadi simpan mimpi itu, dan tetap berusaha hidup walaupun tidak berguna.
Coba bayangkan, suatu ketika
kalian merasa tidak dicintai, tidak disayangi, tidak di perlakukan dengan baik
oleh orang-orang yang kalian sayang. Merasa tidak diinginkan dan hal itu membuat
hancur berkeping-keping dan hilang rasa percaya. Kalian merasa di khianati. Kalian
tidak di hargai dan selalu dalam tekanan.
Lalu, kalian sakit hati dengan
keadaan. Masalah muncul berjejer dengan masalah lain yang belum selesai juga. Otak
kalian panas, hati kalian lelah, pikiran kalian tidak karuan, dan jam tidur
kalian berantakan.
Lalu besok harinya kalian tertawa
terbahak-bahak dengan teman-teman, berbagi cerita, dan dapat cerita baru yang
menyenangkan. Namun, ketika kalian pulang kerumah, dikamar, kalian menangis
lagi.
Hati merasa di ombang-ambing. Membuat
kalian merasakan yang namanya Mood Swing. Membuat kalian menjadi cepat
marah, tidak terkontrol, dan menjadi sulit mengambil keputusan. Capek sekali.
Dan itu selalu berulang, sampai kalian terheran-heran dan muncul banyak
pertanyaan. Sebenarnya aku ini kenapa, apa yang salah sama diri ini, kenapa
begini dan kenapa begitu. Dan akhirnya overtinking.
Jika kalian saat ini berada di
titik terendah hidup kalian. Cobalah berdamai dengan diri sendiri. Tidak perlu
banyak cara, tidak perlu ke ahli saraf, dokter jiwa, ataupun menjadi pasien
rumah sakit jiwa.
Selagi kalian percaya akan satu
hal. Tuhan. Kalian tidak perlu risau, kalian masih aman.
Coba pelan-pelan menangis, adukan
semua yang menyesakkan hati, mengacaukan pikiran dan membuat lemas tubuh kalian.
menangislah yang panjang hingga kalian terisak dan tidak mampu berkata-kata. Serahkan
beban apapun yang kalian rasa tidak bisa ditanggung sendirian. Wahai jiwa-jiwa
yang berada dalam pegangan-Nya. Tuhan kalian itu maha baik, penyayang dan pemurah.
Yang selalu menerima kalian dalam keadaan apapun, hanya untuk mendengar kalian
berkeluh kesah atas semua permasalahan yang kalian tidak kuat menanggungnya. Dia
tidak pernah menolak kehadiran kalian. Sebanyak apapun kesalahan kalian. Dia tetap
berkata; dia hamba-Ku, sedang mengadu kepada-Ku, maka akan Aku dengar dan Aku
kabulkan yang terbaik untuknya.
Percaya dan harapan. Percayalah bahwa
Tuhan kalian adalah tempat sebaik-baiknya mengadu, berkelu kesah, tempat bercerita,
dan pendengar yang paling baik. Yang dimana ketika kalian memohon kepadanya, maka
akan diciptakan hati yang tenang, lapang, dan beban yang perlahan berkurang. Yang
tidak pernah di ditolak apa yang kalian harapkan. Yang selalu menunggu kalian
untuk terus bercerita. Yang juga merupakan tempat cerita yang paling aman.
Harapkan apa yang kalian inginkan
dan butuhkan. Terus meminta hingga Tuhan tidak tega menolak untuk segera dikabulkan.
Disitulah ketika kedua tangan kalian terangkat, doa yang dimulai tidak akan
pernah di tolak.
Bagaimana? Sudah merasa membaik? Jika
belum adukan saja keluh kesah kalian. Karena besok ada cobaan yang lebih berat
dan lebih banyak daripada ini. Jadi tetaplah hidup.
Walaupun cobaan terus berdatangan,
jangan pernah sekalipun berniat mengakhiri hidup. Kehidupan adalah
sebaik-baiknya jalan yang pernah di ciptakan Tuhan untuk manusia. Di dalam
kehidupan ada cinta, kasih sayang, nikmat, cobaan, kepahitan, dan segala macam
bentuk penamaan nya.
Ingatlah, bahwa nikmat hidup
kalian jauh lebih banyak daripada cobaan yang kalian hadapi. Jika disebutkan, maka
kalian akan malu karena meng-eluhkan apa yang sebenarnya kalian mampu atasi.
Kalian sudah kuat, namun, belajarlah lagi untuk menjadi lebih kuat dari ini.
.
.
.
Thank you yang udah baca ya, may god always bless you all.
__________________
Desclaimer:
gambar memiliki hak cipta
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRaobEtqWtgBFo_9ZYHAUZUMti9Omr8PhGW4ikTp8JFIsphUMGAjMrlP2D8BjMUNwwXkxvGUgcWPyXXW9SsLlmkdznUGVFkRAlX35ABTJ-taahobdaeOD1PN7yJmN-8HNLAVTNdqMovhOc/s1334/CHARMIE.jpeg
Komentar
Posting Komentar