SEPENGGAL PUISI
"Tatkala teduhnya sore hari berwarna jingga"-Hadid
Disepanjang jalan, turut baliho memeriahi ruas jalan senggang
Tetap, hati terasa sepi
Berita kalang kabut memenuhu timeline
Tetap, notifikasi favorit tak urung jua
Kamu yang hadir di mimpi
Tak turut juga menjadi asli
Beban berat yang di apit
Tak kunjung jua terkuras
Di dinding yang dingin, di lantai yang dingin
Di kasur yang hangat, di pelukan yang hangat
Guling, selimut, tetap yang menghangatkan
Yang kala itu sangat di damba , kini acuh pun tidak
Wajar yang dipaksa wajar
Memahat memori yang tak kunjung sembuh
Siksaan yang candu
Tak jua berkesudahan
Poles memoles senandung rindu
Yang sepatutnya Puan tidak lanturkan
Sebatas ingatan
yang memunculkan pilu membiru
Komentar
Posting Komentar