Langsung ke konten utama

Sophia

Dear lovely Sophia, be kind, and don't be too rude. 

Sophia. Salah satu dari sekian kepribadian yang aku berikan nama. Sifatnya agaknya sedikit angkuh dan seenaknya. Dia selalu muncul kalau-kalau aku sedang sendiri di kamar. Sophia tidak berbahasa Indonesia. Dia berbahasa Inggris. Kalau aku sedang marah dan tiba-tiba berkata kasar dengan bahasa asing, berarti itu ulahnya Sophia. 

Sophia yang aku lihat adalah sesosok pribadi yang cerdas. Fasih sekali berbahasa Inggris, apalagi jika berkata kotor dan mencela. 


Aku suka dengan Sophia, karena dia sangat frendly dengan ku. Kadang, jika aku sedang tidak melakukan apa-apa, Sophia selalu mengambil peran dengan berbicara bahasa Inggris dan membicarakan Harry Styles dengan ku. Dia bilang, dia jatuh cinta sekali dengan Harry, dan berharap suatu saat aku bisa memegang cincin di jari-jari halusnya Harry. 


Aku kadang suka malu sendiri, kalau berada di luar, dan tiba-tiba Sophia berontak ingin mengambil peran. Aku sebagai Hadid kadang tidak bisa menolak. Karena berbicara dengan Sophia rupanya asik sekali. Aku suka kelepasan kalau Sophia bertindak. 


Salah satu hal yang paling di sukai Sophia adalah menonton Youtube, mencerna Jokes-jokes, dan buka- buka Instagram untuk sekedar menambah referensi Jokes, yang menurut aku sendiri jokes nya tidak terlalu lucu.


Ah, Sophia, kalau-kalau sedang mengumpat kasar sekali bahasanya.


Tapi aku suka dengan Sophia ini, dia mood booster ku disaat malas belajar. Dia selalu mendorong diriku untuk tidak berleha-leha. Kadang kalau aku tidak menurut, dia suka memukul pipiku, dan itu sakit sekali. 


Ada beberapa pribadi yang aku ingin sebutkan, tapi belum ada ide untuk memberikan mereka nama. 


Sophia menjadi salah satu kepribadian favorit Hadid. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bercinta dengan Jin Rasanya…

Desclaimer Cerita ini merupakan karangan penulis yang diambil dari kisah nyata seorang teman yang sudah di ilustrasikan dengan tambahan karangan cerita fiksi! _____________________________________________________________ ____________________               Saat malam suntuk, seluruh tubuh tidak bertenaga karena dikerah habiskan seharian di kampus mengerjakan tugas, menyusun laporan, membuat agenda, dan mengadakan rapat dengan organisasi. Rasanya badan ini hanya ingin benar-benar bersentuhan dengan kasur secepat mungkin.             Cepat-cepat ingin pulang ke kosan, waktu menunjukkan angka sebelas malam. Menunggu ojek online yang sebentar lagi tiba. Haduh, cepatlah Pak, rasanya lelah sekali seharian ini. Antar saya pulang, jika perlu berkebut-kebut dijalanan sampai saya tiba-tiba sudah didepan pagar kos.             Butuh waktu limabelas menit untuk tiba di kosan. Buka pintu pagar, kunci lagi, buka pintu kamar, tutup, kunci, menyalakan lampu, dan ahhh kasur buluk ku. Walaupun

Jangan Berhenti, Bacalah Ini

“Jika suatu hari wajahku membuatmu malas memandangku lagi, tingkahku membuatmu kesal, dan segalanya tentang diriku tidak lagi membuatmu merasa bahagia. Ingatlah bahwa dulu kau pernah sangat amat mencintaiku dan ego mu tidak pernah lebih besar daripada cinta yang pernah kau berikan untukku.” ————————— Waktu terasa padat juga singkat rasa-rasanya jika berada di suatu suasana yang membuat nyaman sekujur badan. Menjulurkan tulang-tulang kelelahan di atas kasur lapuk bersama kekasihku lalu berpelukan. Merasakan hangat dan bau badannya yang membekas di saraf otak.Tatap matanya dari dekat ditengah remang-remang lampu templok yang mengisi cahaya malam di dalam kamar pengap. Semua itu nyatanya tidak buruk dan tidak menjadi persoalan. selagi selalu ditemani dan selalu merasa cukup dengan kebahagiaan kecil di dalam rumah gubuk pinggir sungai. Rasanya akan menjadi kisah yang mengasyikan. Orang bilang hidup tidak hanya persoalan cinta. Memang betul. Materi juga perlu diperhatikan bukan? Cinta itu u

Rumah Tanpa Atap

-Cukupkanlah dirinya untuk membuatku ikhlas dalam mencinta- Ketika indra tak dapat menipu perasaan. Matanya selalu mengatakan "tidak ada yang dapat ku lakukan selain untuk menyayangimu".   Merasakan betapa nikmat dan bersyukurnya diri ini untuk selalu memandangi wajahnya yang rupawan. Di dalam ceritaku, tidak ingin ada kata bosan untuknya. Hanya ingin bersyukur sebesar-besarnya. Memang benar, rindu yang hebat tidak dapat terbalaskan kecuali dengan menyentuhnya, memeluknya erat hingga tercium aroma khas tubuhnya.  Bagaikan hari esok, penuh penantian dengan harapan-harapan baik. Jiwanya telah terpaut dengan jiwaku sedemikian rupa eratnya. Mimpi dan cita-cita yang satu padu memenuhi imajinasi tak terhingga untuk menjadikannya nyata. Sungguh nikmatnya cinta itu. Nikmatnya mencintai setiap bagian terkecil dari dirinya.  Dalam sujud, doa tak henti-hentinya ku panjatnya untuk keselamatannya.  Karena Menunggunya pulang adalah harapan. Mendengarkan ceritanya adalah hal yang menyenangk