Jika kau mengatakan, mengapa aku tidak harus boleh mempercayaimu seutuhnya. jawabannya mudah. Aku manusia yang dinamis. Mudah berubah dan gampang terpengaruh oleh hal-hal di luar sekelilingku.
Apa yang harus ku lakukan?
Kau tidak harus melakukan apapun. soal rasa kepercayaan, kau boleh mempercayai siapapun termasuk diriku. Kau boleh melakukan apapun sesuai dengan kehendak mu, tanpa melampaui batas terhadap orang lain.
Aku bertanya kepadamu, apakah pernah dirimu di kecewakan oleh orang lain terhadap rasa percaya yang pernah kau berikan terhadap orang itu?
Tentu pernah, dan mungkin banyak dari mereka yang mengecewakan ku. Aku selalu dihadapkan oleh perasaan yang di ombang ambing tentang orang-orang itu. Orang-orang yang pernah aku percayai untuk hanya sekedar menjaga rahasiaku, atau hal yang lebih kompleks lainnya.
Lalu, bagaimana jika itu terjadi kepada diriku? mengecewakan mu? membuatmu sakit? dan yang paling parah, membuatmu hilang rasa respect bahkan lenyap rasa percayamu terhadapku?
Oh, kemungkinan besar itu tidak terjadi. Aku meyakini untuk percaya terhadap dirimu sejauh ini.
Terimakasih atas rasa yang tak ternilai itu. tapi, aku manusia, sama seperti orang-orang yang pernah mengecewakanmu dulu. Bagaimana?
Aku ingin kau tidak melakukan hal itu. Buatlah dirimu berbeda. Sesugguhnya rasa percaya tidak dapat di beli ataupun di tukar oleh apapun. Apakah kau mampu berbeda? Aku paham, kau manusia, tapi kau bisa memilih jalanmu sendiri untuk tidak sama seperti mereka. Aku harap kau mampu.
Maafkan aku, semoga amanah itu selalu ada didalam jiwa dan raga ku selalu. Tapi, tolong berikan sedikit saja penjelasan mengapa kau benar-benar menaruh seluruh kepercayaanmu terhadap ku?
Hatiku berkata, kau bisa di percaya. Aku mempercayai hatiku sama seperti aku mempercayaimu.
Baiklah. Satu pesanku, jangan berharap kepada ku atas apapun setelah dirimu sudah menaruh rasa percaya itu. Mungkin, suatu hari nanti, tanpa sadar, aku sudah mengecawakan mu dengan harapan hampa yang juga kau jatuhkan kepadaku.
Mengapa begitu?
Tidak apa, aku hanya takut. Aku manusia biasa.
Aku percaya kepadamu dan aku mencintaimu. Maaf.
Apa maksud mu? Tidak, aku rasa kau hanya bergurau. Tolonglah.
Tidak, aku tidak sedang bergurau. Sudah lama aku memendam ini. Apa kau tidak pernah merasakannya?
Ya, aku merasa itu hanya perlakuanmu sebagai temanku. Tidak pernah lebih.
Apa kau mencintaiku?
Maafkan aku. Begitu pun aku. Aku sedari dulu menyukai dirimu. Tetapi, tidak pernah aku membuatnya menjadi nyata. Karena aku tahu.
Tahu apa?
Kita akan terus menjadi teman selamanya.
Tidak, kita akan membuatnya nyata. Kita sudah mengenal diri kita masing-masing lama sekali. Aku tahu dirimu dan dirimu pun begitu sebaliknya.
Bagaimana mungkin, tidak, itu tidak akan terjadi. Sedangkan, Tuhanmu dengan Tuhanku berbeda. Aku akan tetap pada apa yang ku yakini, dan kau pun begitu. Maafkan aku sudah membuatmu kecewa, aku sudah mengatakan, bahwa aku hanya manusia, suatu saat itu sudah terjadi, aku mengecewakanmu. Aku tidak akan pernah bisa bersamamu. Tetaplah menjadi temanku, dan tetaplah percaya padaku, walaupun aku sudah mengecewakanmu. Aku mencintaimu hanya sebagai ciptaan Tuhan yang sangat indah untuk ku Christian.
--------------------------------
Thank you.
Hadid.
Komentar
Posting Komentar