Langsung ke konten utama

90% People are Joly: ambivalence in love



Seorang anak sebut saja bernama Joly. Sedang berada di fase menuju remaja dengan ditandai pubertas pertamanya. Joly mengagumi salah satu pemain basket di sekolahnya bernama Samuel. Dia terpikat kepada Sam pada hari-harinya yang selalu bertemu Sam disekolah.

Tanpa disadarinya, ternyata Sam juga terpikat oleh Joly yang merupakan ketua kelas di kelas IPA II. Sam sedikit was-was, karena tidak memiliki keberanian untuk memulai perbincangan dengan Joly. Suatu ketika, Sam menyampaikan isi hatinya kepada kerabatnya untuk segera disampaikan kepada Joly.

Sebelum temannya Sam yaitu Jayden menyampaikannya. Tanpa mengurangi wibawa dan harga dirinya, kemudian Sam memberanikan diri untuk segera menemui Joly.

Sungguh menarik, perkenalan mereka yang singkat ternyata membuahi hasil. Mereka semakin dekat dan seluruh siswa di SMA itu mengetahui kedekatan mereka.

Tidak butuh waktu yang lama, terdengar kabar bahwa mereka sudah resmi berpacaran. Bayangkan, kedua anak itu yang merupakan sama-sama populer disekolah, menjadi primadona kelasnya masing-masing, dan sekarang bersatu padu menjadi perbincangan hangat disekolah.

Joly dan Sam sedang berada di fase kasmaran yang membara-bara.Tidak jarang mereka membagikan momen kemesraannya di media sosial. Pasangan terpanas di sekolah Tuna Bangsa.

Sebulan, dua bulan, dan sekarang sudah beranjak menuju tiga bulan nya mereka berpacaran. Dalamdua bulan terakhir,  kesehariannya mereka jarang terjadi keributan yang berarti, bahkan bisa di hitung jari kalau mereka bertengkar. Menjelang fase ke tiga bulan ini, Joly merasakan perasaan yang tidak biasa. Rasanya terhadap Sam kerap kali berubah-ubah.

Joly memang menyayangi Sam, sama seperti Sam menyayang Joly. Mereka bahkan sangat romantis dan juga sering bertemu hanya untuk sekedar mengerjakan tugas dan sekaligus makan bersama.

Joly merasakan. Disatu sisi, dia merasa lelah dengan hubungannya bersama Sam, karena kerap kali, Sam sering bercanda yang  membuat Joly merasa ilfeel. Juga sering kali beberapa perkataan Sam yang menyingggung Joly sehingga membuatnya sakit hati. Di saat itu pula Joly ingin mengakhiri hubungannya dengan Sam.

Joly kebingungan dengan hubungannya sendiri. Di satu sisi, Joly selalu teringat dengan ucapan Sam yang membuatnya membenci Sam. Tetapi disisi lain, Sam sering membuatnya merasakan kasih sayang yang tiada tanding.

Joly juga merasa sedikit tidak ada ruang, karena Sam selalu mengajaknya bertemu. Joly merasa lelah dengan hubungannya. Tapi Joly tidak memiliki upaya untuk menolak ajakan Sam untuk sering bertemu.

Kemudian, tanpa pikir panjang, Joly mengeksekusi pilihannya untuk memutuskan Sam. Joly merasa lega dan bebas sementara Sam yang kebingungan dengan keputusan Joly.

Beberapa hari setelah keputusan itu, Joly merasakan hampa dalam dirinya semenjak memutuskan Sam. Dan merasa telah menyesal akan keputusannya tersebut. Joly mengajak Sam kembali untuk memperbaiki hubungan mereka, dan Sam sepakat. Hal ini terlalu aneh untuk Joly jabarkan.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Joly?

Perasaan yang bertentangan terhadap situasi yang sama atau bahkan terhadap seseorang pada waktu yang sama ternyata telah dipaparkan menurut penelitian Psikologi mengenai hal ini.

Seseorang dikatakan ambigu atau merasa bimbang terhadap hal yang sedang dirasakan dalam waktu yang bersamaan. Dalam kasus diatas, Joly merasakan cinta dan benci di waktu yang sama terhadap Sam.

Ambivalensi dalam psikologi dikatakan sebagai keadaan sementara atau permanen dimana kedua perasaan tersebut hidup berdampingan, dan umumnya cenderung berlawanan. Dalam gejalanya, ambivalen terbagi menjadi tiga yaitu;

1)  Dimensi kognitif rasional, yaitu terletak pada nalar atau proses berpikir. Dapat disebut juga kemampuan otak untuk mengembangkan kemampuan rasional. Dibagi menjadi enam, dua diantaranya yaitu pengetahuan dan pemahaman.  Dalam hal pengetahuan, hal ini mencangkup mengenai argumen yang menggabungkan dua pandangan berlawanan. Biasanya hal ini sering terjadi dalam diskusi, atau debat opini dua subjek atau lebih dalam membahas suatu pembahasan.

2)   Dimensi afektif, yaitu emosi atau perasaan untuk melawan sesuatu. Ranah afektif yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Mencangkup watak perilaku seperti perasaan, sikapm emosi dan nilai terhadap suatu objek atau subjek yang sedang dihadapi.

Disinilah letak ambivalensi Joly terbentuk. Dimana Joly merasakan perasaan yang berlawanan terhadap Sam di waktu yang sama.

3)  Dimensi perilaku, dapat didefinisikan sebagai cara seseorang bertindak atau merespon sesuatu. Bleuler mengatakannya sebagai kemauan. Karena mengacu kepada tunduknya pada kemauan.

Ternyata yang di alami oleh Joly juga dialami oleh 90% anak yang bermasalah.tidak hanya permasalahan dengan cinta, masalah lain seperti anak yang rindu dengan kasih sayang ayahnya namun juga membenci ayahnya karena terlalu giat bekerja hingga jarang pulang.

Mengatasi permasalahan pada penderita ambivalensi seperti Joly tidaklah mudah, namun dapat di tangani jika perlu dibawa ke seorang konselor atau terapis anak untuk membuatnya bisa terbuka dan berbicara.

Dari sisi orangtua, perlu sikap dan pembelajaran contoh yang baik terhadap anaknya.membiasakan sesuatu yang juga nanti akan dicontoh anaknya dengan kebiasaan yang baik.

Proses pemulihan ini memang membutuhkan waktu yang lama, terutama dalam hal memperbaiki pola komunikasi yang kerap kali bermasalah, juga penalaran yang dibutuhkan agar kelabilannya tidak mendominasi pikiran seperti yang dialami Joly.

Bagi kalian yang juga merasakan hal yang serupa, tetap semangat! Ceritalah dengan orang-orang yang mau mendengarkan dan dapat memberikan solusi.

 

Semoga membantu.

Terimakasih sudah membaca.

Hadid. 


Refensi

Naisha Pratiwi-Apa itu Ambivalensi dan Contohnya.

https://adalah.top/ambivalensi/

Julianto Simajuntak-90% Anak Bermasalah Mengidap Ambivalensi.

https://www.kompasiana.com/amp/juliantosimajuntak/90-anak-bermasalah-mengidap-ambivalensi_5500d427813311cb60fa8105

source from pinterest: https://pin.it/7mV3dYQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bercinta dengan Jin Rasanya…

Desclaimer Cerita ini merupakan karangan penulis yang diambil dari kisah nyata seorang teman yang sudah di ilustrasikan dengan tambahan karangan cerita fiksi! _____________________________________________________________ ____________________               Saat malam suntuk, seluruh tubuh tidak bertenaga karena dikerah habiskan seharian di kampus mengerjakan tugas, menyusun laporan, membuat agenda, dan mengadakan rapat dengan organisasi. Rasanya badan ini hanya ingin benar-benar bersentuhan dengan kasur secepat mungkin.             Cepat-cepat ingin pulang ke kosan, waktu menunjukkan angka sebelas malam. Menunggu ojek online yang sebentar lagi tiba. Haduh, cepatlah Pak, rasanya lelah sekali seharian ini. Antar saya pulang, jika perlu berkebut-kebut dijalanan sampai saya tiba-tiba sudah didepan pagar kos.             Butuh waktu limabelas menit untuk tiba di kosan. Buka pintu pagar, kunci lagi, buka pintu kamar, tutup, kunci, menyalakan lampu, dan ahhh kasur buluk ku. Walaupun

Jangan Berhenti, Bacalah Ini

“Jika suatu hari wajahku membuatmu malas memandangku lagi, tingkahku membuatmu kesal, dan segalanya tentang diriku tidak lagi membuatmu merasa bahagia. Ingatlah bahwa dulu kau pernah sangat amat mencintaiku dan ego mu tidak pernah lebih besar daripada cinta yang pernah kau berikan untukku.” ————————— Waktu terasa padat juga singkat rasa-rasanya jika berada di suatu suasana yang membuat nyaman sekujur badan. Menjulurkan tulang-tulang kelelahan di atas kasur lapuk bersama kekasihku lalu berpelukan. Merasakan hangat dan bau badannya yang membekas di saraf otak.Tatap matanya dari dekat ditengah remang-remang lampu templok yang mengisi cahaya malam di dalam kamar pengap. Semua itu nyatanya tidak buruk dan tidak menjadi persoalan. selagi selalu ditemani dan selalu merasa cukup dengan kebahagiaan kecil di dalam rumah gubuk pinggir sungai. Rasanya akan menjadi kisah yang mengasyikan. Orang bilang hidup tidak hanya persoalan cinta. Memang betul. Materi juga perlu diperhatikan bukan? Cinta itu u

Rumah Tanpa Atap

-Cukupkanlah dirinya untuk membuatku ikhlas dalam mencinta- Ketika indra tak dapat menipu perasaan. Matanya selalu mengatakan "tidak ada yang dapat ku lakukan selain untuk menyayangimu".   Merasakan betapa nikmat dan bersyukurnya diri ini untuk selalu memandangi wajahnya yang rupawan. Di dalam ceritaku, tidak ingin ada kata bosan untuknya. Hanya ingin bersyukur sebesar-besarnya. Memang benar, rindu yang hebat tidak dapat terbalaskan kecuali dengan menyentuhnya, memeluknya erat hingga tercium aroma khas tubuhnya.  Bagaikan hari esok, penuh penantian dengan harapan-harapan baik. Jiwanya telah terpaut dengan jiwaku sedemikian rupa eratnya. Mimpi dan cita-cita yang satu padu memenuhi imajinasi tak terhingga untuk menjadikannya nyata. Sungguh nikmatnya cinta itu. Nikmatnya mencintai setiap bagian terkecil dari dirinya.  Dalam sujud, doa tak henti-hentinya ku panjatnya untuk keselamatannya.  Karena Menunggunya pulang adalah harapan. Mendengarkan ceritanya adalah hal yang menyenangk